Makalah Bancakan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Setiap manusia pasti melewati masa anak-anak yang gemar bermain. Tiada hari tanpa bermain. Mungkin itu yang ada dipikiran anak-anak.
Permainan tradisional adalah permainan yang sering dilakukan oleh anak-anak. Salah satu dari permainan tradisional adalah bancakan.
Seiring kemajuan jaman, permainan bancakan kini mulai ditinggalkan bahkan dilupakan. Anak-anak terlena oleh televisi dan video game yang ternyata banyak memberi dampak negatif seperti kurangnya semangat belajar.
Permainan bancakan sesungguhnya menyimpan sebuah keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar, terkadang juga membantu meningkatkan daya otak anak. Berbeda dengan permainan anak jaman sekarang. Mereka hanya duduk diam memainkan permainan dalam layar monitor.
Kini permainan bancakan jarang dimainkan. Sebaiknya, bancakan harus kita lestarikan, agar bancakan tidak hilang dari dunia anak-anak.

1.2    Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut didapatkan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalahnya yaitu:
1.        Bagaimana makna dari permainan bancakan?
2.        Apa tujuan permainan bancakan?
3.        Apa saja manfaat dari permainan bancakan?
4.        Apa saja kelemahan dan kelebihan dari permainan bancakan?
5.        Bagaimana tata cara permainan bancakan?
6.        Apa saja yang digunakan sebagai alat/media permainan?

1.3    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembahasan materi mengenai Permainan Tradisional bancakan ini diantaranya adalah :
1.        Mengenalkan kembali permainan tradisional bancakan.
2.        Memberitahukan manfaat dari memainkan permainan tradisional bancakan.
3.        Membantu melestarikan permainan tradisional bancakan agar tetap menjadi warisan budaya untuk generasi di masa yang akan datang.

1.4    Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami dan mengingat kembali mengenai bancakan yang mempunyai manfaat yang baik untuk anak-anak.

1.5    Sistematika Makalah
Sistematika makalah ini terdiri dari 3 bab yaitu:
Bab I tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II tentang permbahasan yang terdiri dari pengertian bancakan, tujuan permainan bancakan, manfaat permainan bancakan, kelebihan dan kelemahan permainan bancakan, tata cara permainan bancakan, dan alat/media yang digunakan dalam permainan tradisional bancakan.
Yang terakhir adalah bab III tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Bancakan
Bancakan adalah salah satu permainan anak tradisional Jawa Barat berjenis petak umpet atau dalam bahasa sunda disebut Ucing sumput (bahasa Indonesia: kucing bersembunyi).
Bancakan atau ucing bancak ini cara bermainnya hampir sama dengan ucing sumput, hanya bedanya, permainan ini menggunakan pecahan genteng sebagai pengganti waktu yang diberikan untuk bersembunyi.
           
2.2    Tujuan Permainan Bancakan
Tujuan bancakan berdasarkan pemainnya
1.        Bagi pemain : untuk menghancurkan tumpukan genteng pada saat ucing tidak ada di sekitarnya.
2.        Bagi ucing : untuk mencari semua  pemain lalu ‘mematikannya’ dan tetap menjaga tumpukan genteng agar tidak dirobohkan.
           
2.3    Manfaat Permainan Bancakan
Ada beberapa manfaat dari permainan bancakan ini yaitu sebagai berikut:
1.        Meningkatkan kemampuan bersosialisasi
Dalam permainan bancakan, anak membutuhkan teman kelompok yang berarti memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi. Selain kebersamaan, anak diajarkan untuk berempati, bergiliran, menaati peraturan, juga solidaritas.
2.        Melatih kemampuan motorik
Aktivitas fisik atau olahraga yang dilakukan anak ketika bermain secara langsung merangsang gerakan motorik anak, seperti menggenggam, melompat, berlari, berjongkok, dan meloncat. Selain itu, bermain juga berfungsi untuk melatih dan mengembangkan gerakan otot pada anak.
3.        Melatih tanggung jawab, kewaspadaan, kejelian, dan kesabaran
Permainan ucing bancak ini melatih anak-anak tentang tanggung jawab, kewaspadaan, kejelian, dan kesabaran, dimana anak yang ucing harus bisa menjaga dan melindungi bentengnya dari pemain lain yang bersembunyi, permainan ini juga mengajarkan kejelian dan kecepatan dimana anak yang ucing harus jeli mencari tempat anak yang lain bersembunyi, dan harus cepat kembali ke bentengnya ketika ada anak bersembunyi yang ditemukan, jika ia kalah cepat maka bentengnya akan dihancurkan kembali oleh temannya Kalau sampai kejadian seperti itu terus berulang, mungkin anak yang ucing akan kesal dengan hal tersebut, disinlah kesabaran dan keikhlasan dilatih, dia pun dituntut untuk lebih cepat, lebih jeli, dan waspada, dimana ia baru akan keluar dari status ucing ketika bentengnya terjaga dengan sempurna dan teman-temannya yang bersembunyi berhasil ditemukan semua, .inilah pelajaran yang bisa diambil dari permainan tradisional ucing bancak atau bancakan ini.

2.4    Kelebihan dan Kelemahan Permainan Bancakan
·           Kelebihan
Permainan bancakan ini mempunyai keunikan yang merupakan kelebihannya. Keunikannya adalah dari media yang digunakannya yaitu genteng. Genteng digunakan sebagai ‘benteng’ pertahanan si ucing.
·           Kelemahan
Jika benteng terus di robohkan, permainan tidak akan berakhir dan ucing akan selalu menjadi ‘ucing’.

2.5    Tata Cara Permainan Bancakan
Permainan ini dimainkan minimal 2 orang, berikut tata cara permainannya:
1.        Sebelum permainan dimulai, peserta melakukan pengundian dengan cara hompimpa atau suit. Yang kalah harus menjadi petugas penjaga atau kucing (ucing).
2.        Siapkan pecahan genteng disusun vertikal bertumpuk ke atas, sisakan satu pecahan genteng di sebelah tumpukan genteng sebagai alat untuk ucing ‘mematikan’ lawannya. (lihat lampiran 1)
3.        Lalu seorang anak melempar "senjata" berupa batu ke arah genteng yang bertumpuk tersebut, otomatis genteng yang tersusun tersebut akan berserak kembali, anak yang menjadi ucing harus menyusunnya kembali secara sempurna. (lihat lampiran 2)
4.        ketika anak yang ucing telah selesai menyusun gentengnya dia harus langsung mencari teman-temannya yang bersembunyi sambil memperhatikan tumpukan genteng atau bentengnya agar tidah dirobohkan oleh pemain lain.
5.        Apabila pemain terlihat atau ditemukan, Ucing harus menyebutkan nama pemain kemudian menginjak batu disebelah tumpukan genteng sembari berteriak BANCAKAN! sebagai tanda bahwa persembunyian pemain telah terbongkar dan pemain diharuskan keluar dari tempat persembunyiannya. (lihat lampiran 3)
6.        Ucing harus mencari pemain yang lainnya yang sedang bersembunyi tetapi ucing harus tetap waspada pada bentengnnya agar tetap aman.
7.        Ketika ucing mencari teman-temannya dan tidak ada di dekat benteng. Maka pemain lain boleh menrobohkan benteng itu dengan cara ditendang. (lihat lampiran 4)
8.        Ucing pun harus segera menyusun kembali benteng tersebut. Maka pemain yang sebelumnya sudah "dimatikan" pun boleh bersembunyi lagi dan seolah permainan diulang lagi dari awal, kalau hal tersebut terjadi maka anak yang ucing itu akan semakin lama menjadi ucing dalam permainan ini.
9.        Lakukan sampai semua pemain ditemukan, kemudian permainan dimulai lagi dengan hompimpa untuk menentukan Ucing yang baru.

2.6    Alat/Media Yang Digunakan Dalam Permainan Tradisional Bancakan
·           Genteng
Jika tidak ada genteng, bisa diganti dengan keramik ataupun sendal.
·           Batu
Batu digunakan sebagai senjata untuk merobohkan ‘benteng si ucing’.
·           Lapangan
Lapangan digunakan untuk meletakkan tumpukan genteng.

BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Setelah melihat pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
·           Permainan tradisional bancakan adalah permainan tradisional yang berasal dari Jawa Barat.
·           Bancakan atau ucing bancak ini cara bermainnya hampir sama dengan ucing sumput, hanya bedanya, permainan ini menggunakan pecahan genteng sebagai pengganti waktu yang diberikan untuk bersembunyi.
·           Manfaat dari permainan tradisional bancakan tersampaikan kepada pembaca, khususnya anak-anak dan merasakan manfaat setelah melakukannya.
·           Permainan tradisional bancakan merupakan warisan budaya. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa melestrikan permainan tradisional bancakan.

3.2    Saran  
Ambilah sisi positif dari hasil kerja saya ini. Saya mohon perbaikannya jika dalam makalah ini ada kesalahan, agar saya dapat memperbaikinya di masa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. (2015). Bancakan. [Online]. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Bancakan
Yanuarlan, Jery. (2014). Bancakan Atau Ucing Bancak, Bentuk Lain Ucing Sumput. [Online]. Diakses dari http://www.wewengkonsumedang.com/2014/12/bancakan-atau-ucing-bancak-bentuk-lain.html
Wacana Nusantara. (2015). Permainan dan Mainan Masyarakat Sunda. [Online]. Diakses dari www.wacananusantara.org/permainan-dan-mainan-masyarakat-sunda/
Hendrayani, Eulis. (2007). Permainan Tradisional Anak-anak Jawa Barat. [Online]. Diakses dari http://sundanize.blogspot.com/p/permainan-sunda.html

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hallo

Assalamu'alaikum wr.wb Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya saya dapat membuat blog ini. Salawat...